Posted by : Sri ulfa Sabtu, 08 April 2017

Nama: Sri ulfa
Nim:161301040

Tugas Resume Psikologi Pendidikan tentang Apa itu Motivasi.

Apa Motivasi Itu?
   Motivasi adalah proses yang  memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan tahan lama.
Perbandingan motivasi menurut perspektif behavioral, humanistis,kognitif, dan sosial.
Perspektif behavioral tentang motivasi yang menekankan bahwa imbalan dan hukuman eksternal adalah faktor utama yang menentukan motivasi murid. Insentif  adalah stimuli atau kejadian positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid.
Perspektif humanistis menekankan kapasitas pertumbuhan personal kita atau diri kita sendiri, kebebasan kita untuk memilih nasib, dan kualitas positif dari diri kita. Menurut perspektif humanistis Maslo, ada hierarki motif, dan kebutuhan murid harus dipuaskan dalam urutan tertentu. Aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi dan tersulit dalam hierarki Maslow, melibatkan motivasi untuk mengembangkan potensi manusia secara penuh.
Perspektif kognitif tentang motivasi, pikiran murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif ini memfokuskan diri pada motivasi internal untuk meraih sesuatu, atribusi, keyakinan murid bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan secara efektif, dan dapat menentukan tujuan, merencanakan, dan memonitor kemajuan mereka ke arah tujuan. Perspektif kognitif mirip dengan konsep motivasi kompetensi R. W. White.
Perspektif sosial menekankan perlunya afiliasi atau keterhubungan yaitu untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab.
Proses yang sangat penting dalam motivasi untuk meraih sesuatu
Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan atau hukuman. Misalnya, murid mungkin belajar keras untuk mendapatkan nilai yang bagus.
 Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Secara keseluruhan, kebanyakan pakar merekomendasikan agar guru menciptakan atmosfer kelas di mana murid dapat termotivasi secara intrinsik untuk belajar. Salah satu pandangan dari motivasi intrinsik menekankan karekteristik determinasi diri. Memberi murid beberapa pilihan dan memberi banyak kesempatan untuk tanggung jawab personal akan meningkatkan motivasi intrinsik.
Csikszentmihalyi menggunakan istilah flow untuk mendeskripsikan pengalaman hidup yang optimal, yang melibatkan penguasaan dan konsentrasi kuat dalam aktivitas. Flow paling  mungkin terjadi di area di mana murid ditantang dan menganggap diri mereka mampu menghadapinya. Dalam beberapa situasi,hadiah dapat melemahkan kinerja. Ketika hadiah dipakai, hadiah itu harus mengandung informasi tentang menguasaan tugas, bukan sebagai kontrol eksternal. Para periset menemukan bahwa saat murid berpindah dari SD ke SMP dan SMA, motivasi intrinsik mereka terus menurun, terutama saat SMP. Konsep sesuaian lingkungan person menimbulkan perhatian pada kurangnya kesesuaian antara minat remaja pada kemandirian dan kontrol sekolah yang makin ketat,   yang menyebabkan evaluasi dan sikap negatif terhadap sekolah.
Teori atribusi menyatakan bahwa individu termotivasi untuk menemukan sebab-sebab dari perilaku dalam rangka memahami perilaku. Weiner mengidentifikasi tiga dimensi kausal: (1) lokus, (2) stabilitas, dan (3) daya kontrol. Kombinasi dari ketiga dimensi ini menghasilkan penjelasan yang berbeda tentang kegagalan dan kesuksesan. Orientasi penguasaan (mastery) berfokus pada tugas bukan pada kemampuan, dan melibatkan sikap positif dan strategi berorientasi solusi. Orientasi helpless fokus pada kelemahan personal, menghubungkan kesulitan dengan kekurangan kemampuan, dan menunjukan sikap negatif (seperti rasa bosan dan cemas). Orientasi kinerja lebih memperhatikan hasil daripada proses pencapaiannya.
Self-efficacy (kecakapan diri) adalah keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan memproduksi hasil positif. Kecemasan adalah perasaan takut yang samar dan tidak menyenangkan. Kecemasan yang tinggi dapat berasal dari ekspektasi orang tua yang tak realistis. Kecemasan murid bertambah ketika mereka makin tua dan banyak menghadapi evaluasi, perbandingan sosial, dan kegagalan (bagi beberapa murid).
Ekspektasi guru sangat mempengaruhi motivasi dan prestasi murid.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Sriulfa - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -